Jumat, 26 April 2013

Sistem Proyeksi Peta


PROYEKSI PETA
Proyeksi peta didefinisikan sebagai fungsi matematika untuk mengkonversikan antara lokasi pada permukaan bumi dan proyeksi lokasi pada peta Pengkonversian dilakukan dari sistem referensi geografis (spherical) menjadi sistem planar (cartesian). Misal: latitude/longitude  x/y
Terdapat dua sistem proyeksi yang dikenal di indonesia yaitu GCS (Geographic Coordinate System) dan PCS (Projected Coordinat System) dimana perbedaan antara keduanya yang paling mendasar adalah jika pada sistem proyeksi GCS satuan yang digunakan adalah Derajat, Menit, Detik atau dalam bahasa inggris disingkat DMS dan untuk PCS menggunakan satuan Meter. Adapun pengertian dari masing – masing sistem proyeksi tersebut adalah sebagai berikut :
Sistem Koordinat Geographic (x, y, z)
Proyeksi ini umum digunakan untuk menggambarkan keadaan global. Satuan units yang digunakan adalah degree (derajat atau 0 ). Satuan derajat ini dilambangkan dengan satuan Decimal degree, DMS (Degree Minute Second dan DM (Degree Minute Decimals).
Sebagai contoh:
-15,15 0 berarti 15,15 derajat (degree)
-15 0 30 1 25 11 berarti 15 derajat (degree) 30 menit dan 25 detik. Pelambangan ..ini.digunakan dalam unit.DMS
-15 0 30,5 1 berarti 15 derajat (degree) 30,5 menit
-15,35 0
Latitude (x) dan Longitude (y) didefinisikan dengan ellipsoid, suatu sudut berbentuk ellips yang diputar pada sumbu.
Elevasi (z) didefinisikan dengan geoid, suatu bentuk permukaan dari konstanta potensial gravitasi





    Proyeksi longlat didasari dari bentuk bumi spheroid, yang dibagi atas garis tegak yang mengiris bumi dari belahan bumi utara hingga ke kutub selatan yang dinamakan garis meridian dan garis-garis melintang yang membagi bumi dari timur hingga ke barat yang dinamakan garis paralel. Garis 0 0 meridian melewati kota Grenwich, Inggris, implikasinya adalah adanya pembagian waktu yang berbeda pada daerah-daerah di bumi bagian timur dan barat. Perubahan nilai garis merdian terjadi secara vertikal sepanjang garis horizontal yang kita sebut sebagai longitude atau titik X. Sedangkan garis paralell berubah secara horizontal sepanjang garis vertikal dan kita sebut sebagai Latitude atau titik Y. Akibat dari adanya garis paralel adalah adanya perbedaan musim di daerah bagian selatan dan utara bumi. Umumnya Indonesia menyebut Bujur Timur untuk menamakan dan bujur barat untuk Western , sedangkan belahan bumi utara atau Northern disebut sebagai lintang utara dan sebaliknya belahan bumi selatan atau Southern disebut sebagai lintang selatan.


 
Proyeksi PCS atau dikenal juga dengan UTM
Untuk menyatakan proyeksi yang lebih detail dan bersifat lokal kita gunakan, salah satunya yaitu proyeksi Universal Transverse Mercator. Satuan units yang digunakan adalah meter, proyeksi ini didasarkan pada asumsi bahwa jarak datar di permukaan bumi akan homogen setiap lebar 6 0 antar garis meridian dan 8 0 antar garis paralell. Dengan demikian apabila perhitungan dimulai dari titik -180 0 W hingga 180 o E terdapat 60 zone, tiap zone dinamakan zone 1, zone 2, dan seterusnya hingga zone 60. 



   Setiap zone UTM memiliki system koordinat sendiri dengan titik nol pada perpotongan antara meridian sentralnya dengan ekuator. Untuk menghindari koordinat negative, meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000 meter. Untuk zone yang terletak dibagian selatan ekuator (LS), juga untuk menghindari koordinat negative ekuator diberi nilai awal ordinat (y) 10.000.000 meter. Sedangkan untuk zone yang terletak dibagian utara ekuator, ekuator tetap memiliki nilai ordinat 0 meter.
Untuk wilayah Indonesia terbagi atas sembilan zone UTM, dimulai dari meridian 90° BT sampai dengan 144° BT dengan batas pararel (lintang) 11° LS hingga 6° LU. Dengan demikian wilayah Indonesia dimulai dari zone 46 (meridian sentral 93° BT) hingga zone 54 (meridian sentral 141° BT).


 Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM adalah salah satu transformasi geografi yang mempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik Pusat Proyeksi untuk posisi dan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah acuan. Adapun keunggulan sistem proyeksi ini di Indonesia adalah :
1.    Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar Garis Katulistiwa atau garis lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatip seimbang.
2.    Untuk kondisi seperti ini, sistim proyeksi Tranvers Mercator/Silinder Melintang Mercator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi minimal).
3.    Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka dipilih sistim proyeksi Universal Transverse Mercator yang memberikan batasan luasan bidang 6ยบ antara 2 garis bujur di elipsoide yang dinyatakan sebagai Zone.

GEOREFRENCING
Georeferencing adalah proses penyelarasan data spasial (lapisan yang berbentuk file: poligon, titik, dll) ke file gambar seperti peta historis, citra satelit, atau foto udara. This document describes the basic steps for georeferencing an image using ArcGIS. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah dasar untuk Georeferencing suatu gambar dengan menggunakan ArcGIS.
Seperti kita sering katakan, keindahan GIS adalah informasi baru yang dihasilkan ketika kita menyatukan data dari berbagai sumber berdasarkan kerangka lokasi. The, tutorial sebelumnya sistem referensi spasial tentang menjelaskan bagaimana data mungkin terdaftar dalam suatu sistem referensi geografis dan bagaimana GIS menggunakan alat ini untuk menciptakan asosiasi yang berguna dengan informasi lainnya. Dalam tutorial ini, kita dapat melihat bagaimana menambahkan Georeferencing untuk dipindai peta, foto udara dan sistem CAD file sehingga nilai mereka dapat dikalikan melalui asosiasi dengan data lainnya. GSD GIS Manual Page, Sumber Geografis Images menyediakan link ke sumber daya di mana Anda dapat menemukan jumlah tak terbatas yang berbasis GIS data-gambar. Beberapa dari itu adalah bergeoreferensi sudah. Beberapa scan peta memiliki koordinat sistem informasi dalam margin yang dapat digunakan untuk georeferensi gambar tanpa merujuk pada data lainnya. Hal ini dapat berguna untuk memulai kerangka spasial untuk daerah, seperti Cina atau Inggris mana yang baik dikendalikan GIS lapisan adalah ilegal atau mahal untuk mendapatkan. Mana yang baik GIS lapisan dapat ditemukan, proses georeferensi hanya melibatkan memilih piksel pada gambar raster dan menentukan apa koordinat yang diwakilinya untuk menggambar vektor. Bila Anda telah memilih 3 piksel dan mereka ditetapkan vektor koordinat WinTopo Pro dapat menghitung pemetaan yang tepat untuk setiap pixel dalam gambar, dan ketika Anda memuat gambar DXF ke dalam CAD atau GIS atau sistem CNC secara otomatis akan berlokasi di posisi yang benar dan pada ukuran yang tepat.
Adapun proses georeferencing pada software GIS adalah sebagai berikut :

A. Tambahkan data raster yang akan ditempatkan pada system koordinat dan proyeksi tertentu.
B. Tambahkan titik control pada data raster yang dijadikan sebagai titik ikat dan diketahui nilai koordinatnya.
C. Simpan informasi georeferensi jika pengikatan obyek ke georeference sudah dianggap benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar